Minggu, 29 November 2015

Properti di Bintaro Mulai Lesu

 
Perkembangan sektor properti memang terlihat pesat di kawasan Bintaro. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan perumahan-perumahan baru, apartemen, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Ditengah maraknya pembangunan di area tersebut, ternyata ada salah satu bagian properti yang justru kian melemah, yakni landed house pasar sekunder.

Harga tanah dan bangunan yang kian tinggi, membuat konsumen beralih pada apartemen yang sudah memiliki fasilitas penunjang, lokasi lebih strategis, dan lebih murah bila dibandingkan dengan landed house. Apartemen juga menjadi salah satu pilihan bagi para keluarga baru maupun para pekerja yang baru akan membeli hunian pertama mereka. Kelesuan terhadap pasar properti di Bintaro ini dialami karena kecenderungan perubahan pola perilaku masyarakat. Apabila dulu hampir setiap orang memiliki siklus belajar, bekerja, lalu membeli rumah, saat ini konsumen lebih memilih untuk memiliki dan tinggal di apartemen

Selain faktor tersebut, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, serta wacana pemerintah guna menurunkan batas untuk pajak barang mewah menjadi pendorong lesunya pasar sekondari di kawasan tersebut. Namun dapat pula diprediksi apabila semakin banyak penawaran terhadap apartemen murah maka suatu saat akan mencapai titik jenuh masyarakat. Pada titik jenuh itulah masyarakat diharapkan akan kembali memilih landed house sebagai sarana hunian mereka.
Hal ini mendorong di tengah jenuhnya pasar properti di Indonesia, para pengembang memilih mengatur strategi penjualan yang dapat menarik minat pembeli ketimbang harus berhenti berproduksi. Beberapa strategi tersebut Antara lain memberikan potongan harga, kemudahan mencicil serta hadiah menarik lainnya untuk menarik minat konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar